Nama : Eni Dwiyaningsih, S.Pd.
NIM : 2022084067
LPTK : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Kelas : PGSD 003 PPG DALJAB K1
Lokasi : SDN Bantalwatu
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan minat belajar siswa kelas 1 dalam pembelajaran matematika
Penulis : Eni Dwiyaningsih, S.Pd. (Guru Kelas 1)
Lokasi : SDN Bantalwatu
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tanggal : 29 Agustus 2022 dan 14 September 2022
A. Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Masa peralihan dari TK ke SD kelas 1 membuat minat belajar siswa kurang. Tugas yang diberikan guru tidak diselesaikan dengan baik dan siswa belum fokus pada pembelajaran. Siswa merasa bosan dalam pembelajaran tematik di kelas karena di TK masih dominan kegiatannya bermain sehingga belum dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar terutama pada pembelajaran matematika. Oleh karena itu meningkatkan minat belajar penting dilakukan agar siswa bersemangat dalam mengikuti kegiatanpembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya juga meningkat.
Peran :
1. Kepala sekolah sebagi penanggung jawab
2. Guru dan orangtua sebagai subjek praktik baik
3. Siswa sebagai objek praktik baik
B. Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan dari segi siswa adalah :
1. Siswa bosan belajar di kelas
2. Siswa lebih suka bermain daripada belajar
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
4. Siswa kurang fokus pada pembelajaran di kelas
Tantangan dari segi guru adalah :
1. Kurang memanfaatkan TPACK dalam kegiatan pembelajaran
2. Media yang digunakan guru kurang menarik
3. Belum menerapkan model pembelajan inovatif
4. Metode pembelajaran yang digunakan kurang membuat siswa aktif
Yang terlibat yaitu kepala sekolah, guru, siswa, dan orangtua
C. Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :
1. Menjalin kerja sama dengan orangtua
Guru bekerjasama dengan orangtua untuk memantau belajar siswa di rumah. Pada pertemuan dengan paguyuban orangtua siswa disampaikan untuk memantau, mendampingi dan membimbing siswa dalam belajar. Dengan adanya peran serta orangtua minat belajar siswa akan meningkat.Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa.
2. Melakukan pengembangan perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran tersebut meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, instrumen penilaian, dan media pembelajaran.
Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah kepala sekolah dan guru
3. Menerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL)
Guru berkonsultasi dengan Kepala Sekolah untuk pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan. Model pembelajaran PBL dipilih karena dapat mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan berpusat pada siswa. Dalam pelaksanaanya dikelas juga ada metode permainan di dalamnya yaitu permainan menyusun kata dan permainan menyusun benda. Diharapkan siswa menjadi lebih aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah kepala sekolah, guru dan siswa.
4. Menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK dan benda konkret
Guru berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang media yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Media yang akan digunakan antara lain :
a. Media berbasis TPACK
Media tersebut berupa video Youtube, video dari Canva dan Augmented Reality yang ditampilkan dalam Powerpoint. Diharapkan dengan media tersebut akan menarik perhatian dan antusias siswasehingga lebih mudah dalam memahami materi. Siswa juga menajadi lebih aktif dalam berinteraksi dengan guru dan pembelajaran menjadi menyenangkan. Penerapannya dalam pembelajaran dengan ditampilkan melalui slide Powerpoint dan ditayangkan melalui proyektor
b. Media benda konkret berupa paper clip.
Media benda konkret digunakan agar siswa dapat mengamati dan menerapkannya secara langsung sehingga dapat memberikanpengalaman yang nyata bagi siswa khususnya kelas rendah. Penerapannya dalam pembelajaran di kelas dengan cara siswa diberikan tugas dalam kelompok untuk menghitung paper clip sesuai dengan bilangan yang disebutkan. Diharapkan dengan benda konkret pembelajaran menjadi ebih aktif sehingga minat belajar siswa meningkat.
5. Pemberian reward pada siswa
Sebagai bentuk penghargaan pada siswa, guru memberikan reward berupa stiker. Diharapkan dengan adanya reward siswa menjadi lebih berani, aktif dalam pemebalajran, dan lebih semangat. Penerapannya di kelas dengan cara diberikan pada siswa ketika selesai menyampaikan hasil dsikusi di depan kelas.Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah guru dan siswa.
6. Melaksanakan evaluasi dan refleksi pembelajaran.
Evaluasi digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi pembelajaran yang diajarkan guru. Refleksi pembelajaran digunakan guru sebagai perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Refleksi pembelajaran yang digunakan antara lain : 1) jurnal refleksi guru; 2) jurnal refleksi siswa; 3) obeservasi yang dilakukan oleh guru; 4) survei yang dilakukan oleh guru; 5) wawancara kepada siswa; 6) menyusun artefak hasil belajar peserta didik.
D. Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak
Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media videopembelajaran berbasis TPACK dan benda konkret membuat siswa lebih aktif dan bersemangat belajar.Media yang menarik dan menyenangkan dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih baik dan pembelajaran menjadi tidak membosankan. Dengan Model PBL membantu guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dan memungkinkan siswa menggali informasi, membuat rencana, melakukan diskusi dan menyampaikan hasil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki kepada siswa lain.
Hasil
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru senior pada praktik pembelajaran pertama menunjukkan persentase sebesar 85%, sedangkan praktik pembelajaran kedua menunjukkan persentase 90%. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan siswa terlihat bersemangat, senang, dan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa sangat antusias dan tertarik dengan media yang digunakan guru yaitu video Canva dan benda konkret pada pembelajaran matematika. Sintak dalam model pembelajaran Problem Based Learning terlaksana dengan baik. Hasil pengerjaan soal evaluasi ada satusiswa yang belum mencapai KKM atau tidak tuntas. Kemudian dalam praktik pembelajaran kedua hasil pengerjaan soal evaluasi menunjukkan peningkatan, semua siswa memperoleh nilai di atas KKM atau tuntas semua. Dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL berbantuan media berbasis TPACK dan benda konkret mampu meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Respon
Dalam proses pembelajaran berlangsung, denganmenggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan sekitar adalah :
1. Kepala sekolah dan teman sejawat
Kepala sekolah memberikan respon positif dan menyarankan penerapan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembeljaran. Teman sejawat sangat mendukung kegiatan yang dilakukan karena memberikan dampak positif bagi siswa.
2. Peserta didik
Dengan mengikuti pembelajaran model ini membuat peserta didik antusias dan lebih aktif. Peserta didik merasa senang dan bersemangat dalam belajar.
Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut dari pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah :
1. Mencoba menerapkan model pembelajaran inovatif pada pembelajaran selanjutnya
2. Membuat media pembelajaran yang lebih menarik terutama yang berbasis TPACK
3. Menerapkan permainan-permainan dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Terutama untuk siswa kelas 1, karena siswa kelas 1 senang dengan kegiatan bermain sambal belajar.
4. Mengoptimalkan penggunaan LCD proyektor pada pembelajaran di kelas
5. Pembelajaran di luar kelas juga perlu agar siswa tidak bosan.
Halo #sobatpendidikangunungkidul ini adalah Logo Hari Jadi ke-194 Kabupaten Gunungkidul yang merupakan karya Saudara Blasius Yudhatama dengan mengusung tema
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 800 siswa Sekolah Dasar di Gunungkidul menerima Beasiswa Gunungkidul Cerdas dengan besaran per tahun sejumlah Rp. 500 ribu
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui Subbag Perencanaan melakukan Sosialisasi Perubahan Anggaran Dana BOS menggunakan ARKAS Tahun 2022 melalui media Zoom
Nama : Eni Dwiyaningsih, S.Pd.NIM : 2022084067LPTK : Universitas Sarjanawiyata TamansiswaKelas : PGSD 003
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sekolah Menegah Pertama menyelenggarakan Review Akreditasi Sekolah. Kegiatan yang
WONOSARI – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Pelepasan Purna Tugas Bapak Drs. Sudya Marsita, M.M
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pesona Edu, Bank BCA, dan Pabrik Minuman Hillo
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui Subbagian Perencanaan menyelengarakan kegiatan Sosialisai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
WONOSARI- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Desk Anggaran Perubahan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS
Copyright © 2019 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul